Minggu, 27 Desember 2015

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI



Tugas Makalah Media Pembalajaran

MODEL PEMBELAJARAN
SIMULASI








OLEH:
KELOMPOK II
LELLY KURNIAWAN                  14010104001
NUR SAHIDAH                               14010104012
MARWAH                                        14010104013


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN/PGMI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2015



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Media Pembelajaran di MI/SD “Peran, Fungsi, Klasifikasi dan Karakteristik”. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah Media Pembelajaran di MI/SD, Dr. Ambar Sri Lestari M.Pd, Semoga apa yang beliau ajarkan kepada kami menjadi manfaat dan menjadi amal jariyah bagi beliau di Akherat kelak. Amiin.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran di MI/SD. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa pembahasan mengenai Peran, fungsi, klasifikasi, Jenis-jenis dan karakteristik Media Pembelajaran.
Penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.


Penulis



DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................             i
KATA PENGANTAR.........................................................................................             ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................             ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................................             1
B.     Rumusan masalah.............................................................................................             1
C.     Tujuan...............................................................................................................             1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model pembelajaran simulasi..........................................................             3
B.     Karakteristik pembelajaran simulasi..................................................................             3
C.     Prinsip-prinsip simulasi.....................................................................................             4
D.    Bentuk-bentuk simulai......................................................................................             4
E.     Langkah –langkah pengunaan metode simulasi................................................             5
F.      Peranan guru dalam metode simulasi................................................................             6
G.    Tujuan metode simulasi....................................................................................             6
H.    Manfaat metode simulasi..................................................................................             7
I.       Kelebihan dan kekurangan metode simulasi.....................................................             7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................................             9
B.     Saran.................................................................................................................             13
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika semua aspekn pembelajaran dapat saling mendukung dalam menciptakan situasi yang kondusifn untuk kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik tentunya akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Sasaran utama dari kegiatan pembelajaran terletak pada proses belajar peserta didik, yang harus mengutamakan belajar siswa secara aktif, karena sasaran pendidikan adalah proses pembelajaran siswa, bukan semata-mata mengukur hasil belajar siswa. Ada begitu banyak model-model yang digunakan dalam pembejaran salah satunyta adalah model simulasi. Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian model pembelajaran simulasi
2.      Karakteristik pembelajaran simulasi
3.      Prinsip-prinsip simulasi
4.      Bentuk-bentuk simulai
5.      Langkah –langkah pengunaan metode simulasi
6.      Peranan guru dalam metode simulasi
7.      Tujuan metode simulasi
8.      Manfaat metode simulasi
9.      Kelebihan dan kekurangan metode simulasi
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari model pembelajaran simulasi
2.      Mengetahui karakteristik dari pembelajaran simulasi
3.      Mengetahui prinsip-prinsip simulasi
4.      Mengetahui bentuk-bentuk simulasi
5.      Mengetahui langkah-langkah penggunaan metode simulasi
6.      Mengetahui peranan guru dalam metode simulasi
7.      Mengetahui tujuan metode simulasi
8.      Mengetahui manffat dari metode simulasi
9.      Mengetahui manfaat dan kekurangan dalam metode simulasi


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Model Pembelajaran Simulasi
         Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya “berpura-pura atau berbuat seakan-akan”. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
         Sri Anitah, W. dkk,  metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
         Jadi metode simulasi adalah peniruan atau perbuatan yang bersifat menirukan suatu peristiwa seolah-olah seperti peristiwa yang sebenarnya.
B.     Karakteristik Pembelajaran Simulasi
            Sebagai sebuah metode pembelajaran yang bersifat peniruan suatu peristiwa, metode simulasi memiliki Karakteristik yang mencerminkan metode ini berbeda dengan metode-metode lain, di antaranya:
1.      Banyak digunakan pada pembelajaran PKN, IPS, pendidikan Agama dan Pendidikan apresiasi
2.      pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
3.      Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa.
4.      Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual.
5.      bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah social.
        


C.    Prinsip-Prinsip Simulasi
         Agar Pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka dalam pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut:
1.      simulasi itu dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok mendapat kesempatan untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun berbeda;
2.       semua peserta didik harus dilibatkan sesuai peranannya;
3.      penentuan topik dapat dibicarakan bersama;
4.      petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara garis besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi;
5.      dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran; baik kognitif, afektif maupun psikomotorik;
6.      simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik;
7.      simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berurutan yang diperkiran  terjadi dalam situasi yang sesungguhnya;
8.      hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu , terjadinya proses sebab akibat, pemecahan masalah dan sebagainya
D.    Bentuk-Bentuk Simulasi
Ditinjau dari peran yang dibawakan atau dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran, menurut ramayulis, bentu-bentuk simulasi dapat dibedakan menjadi:
1.      Pre-Teaching/Micro Teaching; berguna untuk latihan mengajar oleh calon pendidik yang mana peserta didiknya adalah teman-teman calon pendidik;
2.      Sosiodrama; permainan peranan yang diselenggarakan dimaksudkan untuk menentukan alternatif pemecahan sosial;
3.      Psikodrama; permainan peranan yang diselenggarakan dimaksudkan agar individu yang bersangkutan memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, penemuan konsep diri, reaksi terhadap tekanan yang menimpa dirinya;
4.      Simulasi game; adalah permainan peranan dimana para pemainnya berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu dengan mentaati peraturan yang di tetapkan;
5.      Role Playing; permainan peranan yang diselenggarakan untuk mengkreasi kembali peristiwa-peristiwa sejarah, mengkreasi kemungkinan masa depan, mengekspos kejadian-kejadian masa kini dan sebagainya.
E.     Langkah-Langkah Penggunaan Metode Simulasi
         Langkah-langkah dalam pelaksanaan simulasi, yaitu yang terdiri dari tahap awal, tahap pelaksanaan dan tahap penutup. Berikut langkah-langkat tersebut:
a.       Tahap Awal Simulasi;
·         Guru menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
·         Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
·         Guru membentuk kelompok dan menentukan alat yang digunakan.
·         Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
b.      Pelaksanaan Simulasi
·         Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
·         Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
·         Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
·         Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
c.       Penutup
·         Guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
·         Guru merumuskan kesimpulan, Untuk terlaksananya tahapan kegiatan simulasi sebagimana yang diharapkan, seorang guru perlu mengetahui sumber  bahan, seperti buku pelajaran, surat kabar, majalah, radio, televisi, problema-problema kehidupan sehari-hari di sekolah, buku-buku khusus tentang simulasi  dan alat-alat simulasi seperti, gambar-gambar, foto, peta, maket, benda model, tirua alat, alat-alat khusus sesuai dengan topik, perangkat keras, audio visual aids; radio, vidio, tape, kaset, recorder, dan lain-lain.


F.     Peranan Guru Dalam Metode Simulasi
Ada tiga peranan yang dapat dilakukan guru dalam memimpin dan mengelola simulasi bagi pesrta didik,
1.      pertama, Menjelaskan (Explaining); peserta didik sebagai pemegang peran perlu memahami garis besar berbagai aturan dari kegiatan atau peralatan yang diperlukan, atau tentang implikasi dari setiap tindakan yang ia lakukan. Dalam hal ini dapat menjelaskan sekedarnya kepada peserta didik, pemahaman peserta didik terhadap pokok kegiatan simulasi serta implikasi-implikasinya akan menjadi lebih jelas setelah pesrta didik melakukannya sendiri atau setelah dilakukan diskusi.
2.       Kedua, mewasiti (refereeing); guru harus membentuk kelompok-kelompok dan membagi peserta didik dalam kelompok atau peran sesuai dengan kemampuan dan keinginan peserta didik. Selain itu guru harus mengawasi partisipasi peserta didik dalam permainan simulasi.
3.      Ketiga, melatih (Ciaching) guru juga harus bertindak sebagai seorang pelatih yang memberikan petunjuk-petunjuk kepada peserta didik agar mereka dapat berperan dengan baik.
4.      Keempat, memimpin diskusi (discussing); selama permainan berlangsung guru akan memimpin kelas dalam suasana diskusi, misalnya membicarakan tanggapan peserta didik dan kesukaran yang dijumpai, cara-cara untuk menguji kebenaran permainan dan bagaimana permainan simulasi itu dinyatakan dengan kehidupan yang sebenarnya
G.    Tujuan Metode Simulasi
         Metode simulasi bertujuan untuk:
1.      Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari
2.      Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip
3.      Melatih memecahkan masalah
4.      Meningkatkan keaktifan belajar
5.      Memberikan motivasi belajar kepada siswa
6.      Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok
7.      Menumbuhkan daya kreatif siswa
8.       Melatih Peserta didik untuk memahami dan menghargai pendapat serta peranan orang lain.


H.    Manfaat Metode Simulasi
Adapun manfaat dari metode simulasi adalah sebagai berikut:
·         Simulasi dapat meningkatkan motivasi dan perhatian peserta didik terhadap topik dan belajar peserta didik
·         meningkatkan keterlibatan langsung dan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran
·         Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar kognitif, meliputi informasi faktual, konsep, prinsip dan keterampilan membuat keputusan.
·         Belajar siswa lebih bermakna.
·         Meningkatkan afektif atau sikap dan persepsi anak terhadap isu yang berkembang di masyarakat
·         Meningkatkan sikap empatik dan pemahaman adanya perbedaan antara dirinya dengan orang lain.
·         Afeksi umum anak meningkat, kesadaran diri dan pandangan terhadap orang lain lebih efektif.
·         Struktur kelas dan pola interaksi kelas berkembang, hubungan guru dan siswa hangat
·         mendorong kebebasan anak dalam mengeksplorasi gagasan,
·          meningkatkan tukar pendapat dari pandangan anak yang berbeda-beda.
I.       Kelebihan Dan Kekurangan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah:
1.      Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya;
2.      Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam   pembelajaran
3.      dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual);
4.      Dapat membina hubungan personal yang positif
5.      Dapat membangkitkan imajinasi, Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok,
6.      menciptakan kegairahan peserta didik untuk belajar;
7.      memupuk daya cipta peserta didik;
8.      dapat menjadi bekal bagi kehidupannya di masyarakat;
9.      mengurangi hal-hal yang bersifat abstrak dengan menampilkan kegiatan yang nyata;
10.  dapat ditemukan bakat-bakat baru dalam bermain atau beracting.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
1.      Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
2.      Sangat bergantung pada aktivitas siswa;
3.      Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar;
4.      Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga  sosiodrama tidak efektif.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya “berpura-pura atau berbuat seakan-akan”. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
2.      Karakteristik pembelajaran simulasi,
·         Banyak digunakan pada pembelajaran PKN, IPS, pendidikan Agama dan Pendidikan apresiasi
·         pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
·         Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa.
·         Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual.
·         bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah social.
3.      Prinsip-prinsip simulasi
·         simulasi itu dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok mendapat kesempatan untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun berbeda;
·          semua peserta didik harus dilibatkan sesuai peranannya;
·         penentuan topik dapat dibicarakan bersama;
·         petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara garis besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi;
·         dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran; baik kognitif, afektif maupun psikomotorik;
·         simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik;
·         simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berurutan yang diperkiran  terjadi dalam situasi yang sesungguhnya;
·         hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu , terjadinya proses sebab akibat, pemecahan masalah dan sebagainya
4.    bentuk-bentuk simulasi
·         Pre-Teaching/Micro Teaching,
·         Sosiodrama,
·         Psikodrama,
·         Simulasi game,
·         Role Playing
5.    Langkah-Langkah Penggunaan Metode Simulasi
         Tahap Awal Simulasi;
·         Guru menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
·         Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
·         Guru membentuk kelompok dan menentukan alat yang digunakan.
·         Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan.
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
Pelaksanaan Simulasi
·         Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
·         Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
·         Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
·         Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.

Penutup
·         Guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
·         Guru merumuskan kesimpulan,

6.      Peranan Guru Dalam Metode Simulasi
·         pertama, Menjelaskan (Explaining);.
·         Kedua, mewasiti (refereeing);
·         Ketiga, melatih (Ciaching)
·          Keempat, memimpin diskusi (discussing); selama permainan berlangsung guru akan memimpin kelas dalam suasana diskusi, misalnya membicarakan tanggapan peserta didik dan kesukaran yang dijumpai,
7.    Tujuan Metode Simulasi
·         Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari
·         Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip
·         Melatih memecahkan masalah
·         Meningkatkan keaktifan belajar
·         Memberikan motivasi belajar kepada siswa
·         Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok
·         Menumbuhkan daya kreatif siswa
·          Melatih Peserta didik untuk memahami dan menghargai pendapat serta peranan orang lain.
8.    Manfaat Metode Simulasi
·         Simulasi dapat meningkatkan motivasi dan perhatian peserta didik terhadap topik dan belajar peserta didik
·         meningkatkan keterlibatan langsung dan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran
·         Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar kognitif, meliputi informasi faktual, konsep, prinsip dan keterampilan membuat keputusan.
·         Belajar siswa lebih bermakna.
·         Meningkatkan afektif atau sikap dan persepsi anak terhadap isu yang berkembang di masyarakat
·         Meningkatkan sikap empatik dan pemahaman adanya perbedaan antara dirinya dengan orang lain.
·         Afeksi umum anak meningkat, kesadaran diri dan pandangan terhadap orang lain lebih efektif.
·         Struktur kelas dan pola interaksi kelas berkembang, hubungan guru dan siswa hangat
·         mendorong kebebasan anak dalam mengeksplorasi gagasan,
·          meningkatkan tukar pendapat dari pandangan anak yang berbeda-beda.
9.      Kelebihan Dan Kekurangan Metode Simulasi
·         Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya;
·         Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam   pembelajaran
·         dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual);
·         Dapat membina hubungan personal yang positif
·         Dapat membangkitkan imajinasi, Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok,
·         menciptakan kegairahan peserta didik untuk belajar;
·         memupuk daya cipta peserta didik;
·         dapat menjadi bekal bagi kehidupannya di masyarakat;
·         mengurangi hal-hal yang bersifat abstrak dengan menampilkan kegiatan yang nyata;
·         dapat ditemukan bakat-bakat baru dalam bermain atau beracting.
kelemahan, di antaranya:
·         Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
·         Sangat bergantung pada aktivitas siswa;
·         Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar;
·         Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga  sosiodrama tidak efektif
B.     Saran
         Berdasarkan makalah di atas, semoga makaah ini dapat memberikan manfaat kepada kita,  khususnya mahasiswa yang memprogram mata kuliah Media Pembelajaran di MI/SD ini agar lebih memahami materi-materi yang terkandung di dalamnya.