Tugas Makalah Media Pembalajaran
MODEL
PEMBELAJARAN
SIMULASI
OLEH:
KELOMPOK II
LELLY KURNIAWAN 14010104001
NUR SAHIDAH 14010104012
MARWAH 14010104013
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN/PGMI
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Media Pembelajaran di
MI/SD “Peran, Fungsi, Klasifikasi dan Karakteristik”. Tidak lupa shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator
terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Media Pembelajaran di MI/SD, Dr. Ambar Sri Lestari
M.Pd, Semoga apa yang beliau ajarkan kepada kami menjadi manfaat dan menjadi
amal jariyah bagi beliau di Akherat kelak. Amiin.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran di
MI/SD. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa pembahasan mengenai Peran,
fungsi, klasifikasi, Jenis-jenis dan karakteristik Media Pembelajaran.
Penulis
mengucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan dari guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain
dan pada waktu mendatang.
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
SAMPUL........................................................................................ i
KATA
PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................................. 1
B.
Rumusan masalah............................................................................................. 1
C.
Tujuan............................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model pembelajaran simulasi.......................................................... 3
B.
Karakteristik pembelajaran simulasi.................................................................. 3
C.
Prinsip-prinsip simulasi..................................................................................... 4
D.
Bentuk-bentuk simulai...................................................................................... 4
E.
Langkah –langkah pengunaan metode simulasi................................................ 5
F.
Peranan guru dalam metode simulasi................................................................ 6
G.
Tujuan metode simulasi.................................................................................... 6
H.
Manfaat metode simulasi.................................................................................. 7
I.
Kelebihan dan kekurangan metode simulasi..................................................... 7
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................... 9
B.
Saran................................................................................................................. 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika semua
aspekn pembelajaran dapat saling mendukung dalam menciptakan situasi yang
kondusifn untuk kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik tentunya
akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru.
Sasaran utama dari kegiatan pembelajaran terletak pada proses belajar peserta
didik, yang harus mengutamakan belajar siswa secara aktif, karena sasaran
pendidikan adalah proses pembelajaran siswa, bukan semata-mata mengukur hasil
belajar siswa. Ada begitu banyak model-model yang digunakan dalam pembejaran
salah satunyta adalah model simulasi. Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan
sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat
dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian model pembelajaran simulasi
2.
Karakteristik pembelajaran simulasi
3.
Prinsip-prinsip simulasi
4.
Bentuk-bentuk simulai
5.
Langkah –langkah pengunaan metode simulasi
6.
Peranan guru dalam metode simulasi
7.
Tujuan metode simulasi
8.
Manfaat metode simulasi
9.
Kelebihan dan kekurangan metode simulasi
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari model pembelajaran simulasi
2.
Mengetahui karakteristik dari pembelajaran simulasi
3.
Mengetahui prinsip-prinsip simulasi
4.
Mengetahui bentuk-bentuk simulasi
5.
Mengetahui langkah-langkah penggunaan metode simulasi
6.
Mengetahui peranan guru dalam metode simulasi
7.
Mengetahui tujuan metode simulasi
8.
Mengetahui manffat dari metode simulasi
9. Mengetahui
manfaat dan kekurangan dalam metode simulasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Pembelajaran
Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate
yang artinya “berpura-pura atau berbuat seakan-akan”. Sebagai metode mengajar,
simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu.
Sri Anitah, W.
dkk, metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat
digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan
metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya,
melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat
dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Jadi
metode simulasi adalah peniruan atau perbuatan yang bersifat menirukan suatu
peristiwa seolah-olah seperti peristiwa yang sebenarnya.
B.
Karakteristik Pembelajaran Simulasi
Sebagai sebuah
metode pembelajaran yang bersifat peniruan suatu peristiwa, metode simulasi
memiliki Karakteristik yang mencerminkan metode ini berbeda dengan
metode-metode lain, di antaranya:
1.
Banyak digunakan pada pembelajaran PKN, IPS, pendidikan Agama dan
Pendidikan apresiasi
2.
pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi
merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran
simulasi.
3.
Metode ini
menuntut lebih banyak aktivitas siswa.
4.
Dapat digunakan
dalam pembelajaran berbasis kontekstual.
5.
bahan
pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun
masalah-masalah social.
C.
Prinsip-Prinsip Simulasi
Agar
Pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka dalam
pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut:
1.
simulasi itu
dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok mendapat kesempatan
untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun berbeda;
2.
semua peserta didik harus dilibatkan sesuai
peranannya;
3.
penentuan topik
dapat dibicarakan bersama;
4.
petunjuk
simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara garis
besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi;
5.
dalam kegiatan
simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran; baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik;
6.
simulasi adalah
latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik;
7.
simulasi harus
menggambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berurutan yang
diperkiran terjadi dalam situasi yang sesungguhnya;
8.
hendaknya dapat
diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu , terjadinya proses sebab akibat, pemecahan
masalah dan sebagainya
D. Bentuk-Bentuk
Simulasi
Ditinjau dari
peran yang dibawakan atau dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran,
menurut ramayulis, bentu-bentuk simulasi dapat dibedakan menjadi:
1.
Pre-Teaching/Micro Teaching; berguna untuk latihan mengajar oleh calon
pendidik yang mana peserta didiknya adalah teman-teman calon pendidik;
2.
Sosiodrama; permainan
peranan yang diselenggarakan dimaksudkan untuk menentukan alternatif pemecahan
sosial;
3.
Psikodrama; permainan peranan yang diselenggarakan dimaksudkan
agar individu yang bersangkutan memperoleh pemahaman yang lebih tentang
dirinya, penemuan konsep diri, reaksi terhadap tekanan yang menimpa dirinya;
4.
Simulasi game; adalah
permainan peranan dimana para pemainnya berkompetisi untuk mencapai tujuan
tertentu dengan mentaati peraturan yang di tetapkan;
5.
Role Playing; permainan
peranan yang diselenggarakan untuk mengkreasi kembali peristiwa-peristiwa
sejarah, mengkreasi kemungkinan masa depan, mengekspos kejadian-kejadian masa
kini dan sebagainya.
E.
Langkah-Langkah Penggunaan Metode
Simulasi
Langkah-langkah
dalam pelaksanaan simulasi, yaitu yang terdiri dari tahap awal, tahap
pelaksanaan dan tahap penutup. Berikut langkah-langkat tersebut:
a.
Tahap Awal Simulasi;
·
Guru menetapkan
topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
·
Guru memberikan
gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
·
Guru membentuk
kelompok dan menentukan alat yang digunakan.
·
Guru menetapkan
pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh
para pemeran, serta waktu yang disediakan.
·
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam
pemeranan simulasi.
b.
Pelaksanaan Simulasi
·
Simulasi mulai
dimainkan oleh kelompok pemeran.
·
Para siswa lainnya
mengikuti dengan penuh perhatian.
·
Guru hendaknya
memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
·
Simulasi
hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
c.
Penutup
·
Guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya
simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar
siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan
simulasi.
·
Guru merumuskan
kesimpulan, Untuk
terlaksananya tahapan kegiatan simulasi sebagimana yang diharapkan, seorang
guru perlu mengetahui sumber bahan, seperti buku pelajaran, surat kabar,
majalah, radio, televisi, problema-problema kehidupan sehari-hari di sekolah,
buku-buku khusus tentang simulasi dan alat-alat simulasi seperti,
gambar-gambar, foto, peta, maket, benda model, tirua alat, alat-alat khusus
sesuai dengan topik, perangkat keras, audio visual aids; radio, vidio, tape,
kaset, recorder, dan lain-lain.
F. Peranan Guru Dalam Metode Simulasi
Ada tiga
peranan yang dapat dilakukan guru dalam memimpin dan mengelola simulasi bagi
pesrta didik,
1.
pertama, Menjelaskan (Explaining);
peserta didik sebagai pemegang peran perlu memahami garis besar berbagai
aturan dari kegiatan atau peralatan yang diperlukan, atau tentang implikasi
dari setiap tindakan yang ia lakukan. Dalam hal ini dapat menjelaskan
sekedarnya kepada peserta didik, pemahaman peserta didik terhadap pokok
kegiatan simulasi serta implikasi-implikasinya akan menjadi lebih jelas setelah
pesrta didik melakukannya sendiri atau setelah dilakukan diskusi.
2.
Kedua, mewasiti (refereeing);
guru harus membentuk kelompok-kelompok dan membagi peserta didik dalam
kelompok atau peran sesuai dengan kemampuan dan keinginan peserta didik. Selain
itu guru harus mengawasi partisipasi peserta didik dalam permainan simulasi.
3.
Ketiga, melatih (Ciaching)
guru juga harus bertindak sebagai seorang pelatih yang memberikan
petunjuk-petunjuk kepada peserta didik agar mereka dapat berperan dengan baik.
4.
Keempat, memimpin
diskusi (discussing); selama permainan berlangsung guru akan memimpin
kelas dalam suasana diskusi, misalnya membicarakan tanggapan peserta didik dan
kesukaran yang dijumpai, cara-cara untuk menguji kebenaran permainan dan
bagaimana permainan simulasi itu dinyatakan dengan kehidupan yang sebenarnya
G.
Tujuan Metode Simulasi
Metode
simulasi bertujuan untuk:
1.
Melatih
keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan
sehari-hari
2.
Memperoleh
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip
3.
Melatih
memecahkan masalah
4.
Meningkatkan
keaktifan belajar
5.
Memberikan
motivasi belajar kepada siswa
6.
Melatih siswa
untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok
7.
Menumbuhkan
daya kreatif siswa
8.
Melatih Peserta didik untuk memahami dan
menghargai pendapat serta peranan orang lain.
H.
Manfaat
Metode Simulasi
Adapun manfaat dari metode simulasi adalah
sebagai berikut:
·
Simulasi dapat
meningkatkan motivasi dan perhatian peserta didik terhadap topik dan belajar
peserta didik
·
meningkatkan
keterlibatan langsung dan partisipasi aktif peserta didik dalam proses
pembelajaran
·
Meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar kognitif, meliputi informasi faktual, konsep,
prinsip dan keterampilan membuat keputusan.
·
Belajar siswa
lebih bermakna.
·
Meningkatkan
afektif atau sikap dan persepsi anak terhadap isu yang berkembang di masyarakat
·
Meningkatkan
sikap empatik dan pemahaman adanya perbedaan antara dirinya dengan orang lain.
·
Afeksi umum
anak meningkat, kesadaran diri dan pandangan terhadap orang lain lebih efektif.
·
Struktur kelas
dan pola interaksi kelas berkembang, hubungan guru dan siswa hangat
·
mendorong
kebebasan anak dalam mengeksplorasi gagasan,
·
meningkatkan tukar pendapat dari pandangan
anak yang berbeda-beda.
I. Kelebihan Dan
Kekurangan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan
simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah:
1.
Siswa dapat
melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya;
2.
Aktivitas siswa
cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam
pembelajaran
3.
dapat
membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi
pembelajaran yang berbasis kontekstual);
4.
Dapat membina
hubungan personal yang positif
5.
Dapat
membangkitkan imajinasi, Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam
kelompok,
6.
menciptakan
kegairahan peserta didik untuk belajar;
7.
memupuk daya
cipta peserta didik;
8.
dapat menjadi
bekal bagi kehidupannya di masyarakat;
9.
mengurangi
hal-hal yang bersifat abstrak dengan menampilkan kegiatan yang nyata;
10.
dapat ditemukan
bakat-bakat baru dalam bermain atau beracting.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga
mempunyai kelemahan, di antaranya:
1.
Relatif
memerlukan waktu yang cukup banyak
2.
Sangat
bergantung pada aktivitas siswa;
3.
Cenderung
memerlukan pemanfaatan sumber belajar;
4.
Banyak siswa
yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga sosiodrama tidak efektif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Simulasi berasal dari kata simulate
yang artinya “berpura-pura atau berbuat seakan-akan”. Sebagai metode mengajar,
simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu.
2.
Karakteristik
pembelajaran simulasi,
·
Banyak digunakan pada pembelajaran PKN, IPS, pendidikan Agama dan
Pendidikan apresiasi
·
pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi
merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
·
Metode ini
menuntut lebih banyak aktivitas siswa.
·
Dapat digunakan
dalam pembelajaran berbasis kontekstual.
·
bahan
pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun
masalah-masalah social.
3.
Prinsip-prinsip
simulasi
·
simulasi itu
dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok mendapat kesempatan
untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun berbeda;
·
semua peserta didik harus dilibatkan sesuai
peranannya;
·
penentuan topik
dapat dibicarakan bersama;
·
petunjuk
simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara garis
besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi;
·
dalam kegiatan
simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran; baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik;
·
simulasi adalah
latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik;
·
simulasi harus
menggambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berurutan yang
diperkiran terjadi dalam situasi yang sesungguhnya;
·
hendaknya dapat
diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu , terjadinya proses sebab akibat,
pemecahan masalah dan sebagainya
4. bentuk-bentuk simulasi
·
Pre-Teaching/Micro Teaching,
·
Sosiodrama,
·
Psikodrama,
·
Simulasi game,
·
Role Playing
5. Langkah-Langkah
Penggunaan Metode Simulasi
Tahap Awal Simulasi;
·
Guru menetapkan
topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi.
·
Guru memberikan
gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
·
Guru membentuk
kelompok dan menentukan alat yang digunakan.
·
Guru menetapkan
pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh
para pemeran, serta waktu yang disediakan.
·
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam
pemeranan simulasi.
Pelaksanaan Simulasi
·
Simulasi mulai
dimainkan oleh kelompok pemeran.
·
Para siswa
lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
·
Guru hendaknya
memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan.
·
Simulasi
hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
Penutup
·
Guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya
simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.Guru harus mendorong agar
siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan
simulasi.
6.
Peranan Guru Dalam Metode Simulasi
·
pertama, Menjelaskan (Explaining);.
·
Kedua, mewasiti (refereeing);
·
Ketiga, melatih (Ciaching)
·
Keempat, memimpin diskusi (discussing);
selama permainan berlangsung guru akan memimpin kelas dalam suasana diskusi,
misalnya membicarakan tanggapan peserta didik dan kesukaran yang dijumpai,
7. Tujuan Metode Simulasi
·
Melatih
keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan
sehari-hari
·
Memperoleh
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip
·
Melatih
memecahkan masalah
·
Meningkatkan
keaktifan belajar
·
Memberikan
motivasi belajar kepada siswa
·
Melatih siswa
untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok
·
Menumbuhkan
daya kreatif siswa
·
Melatih Peserta didik untuk memahami dan
menghargai pendapat serta peranan orang lain.
8. Manfaat Metode Simulasi
·
Simulasi dapat
meningkatkan motivasi dan perhatian peserta didik terhadap topik dan belajar peserta
didik
·
meningkatkan
keterlibatan langsung dan partisipasi aktif peserta didik dalam proses
pembelajaran
·
Meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar kognitif, meliputi informasi faktual, konsep,
prinsip dan keterampilan membuat keputusan.
·
Belajar siswa
lebih bermakna.
·
Meningkatkan
afektif atau sikap dan persepsi anak terhadap isu yang berkembang di masyarakat
·
Meningkatkan
sikap empatik dan pemahaman adanya perbedaan antara dirinya dengan orang lain.
·
Afeksi umum
anak meningkat, kesadaran diri dan pandangan terhadap orang lain lebih efektif.
·
Struktur kelas
dan pola interaksi kelas berkembang, hubungan guru dan siswa hangat
·
mendorong
kebebasan anak dalam mengeksplorasi gagasan,
·
meningkatkan tukar pendapat dari pandangan
anak yang berbeda-beda.
9.
Kelebihan Dan
Kekurangan Metode Simulasi
·
Siswa dapat
melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya;
·
Aktivitas siswa
cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam
pembelajaran
·
dapat
membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan implementasi
pembelajaran yang berbasis kontekstual);
·
Dapat membina
hubungan personal yang positif
·
Dapat
membangkitkan imajinasi, Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam
kelompok,
·
menciptakan
kegairahan peserta didik untuk belajar;
·
memupuk daya
cipta peserta didik;
·
dapat menjadi
bekal bagi kehidupannya di masyarakat;
·
mengurangi
hal-hal yang bersifat abstrak dengan menampilkan kegiatan yang nyata;
·
dapat ditemukan
bakat-bakat baru dalam bermain atau beracting.
kelemahan, di antaranya:
·
Relatif
memerlukan waktu yang cukup banyak
·
Sangat
bergantung pada aktivitas siswa;
·
Cenderung
memerlukan pemanfaatan sumber belajar;
·
Banyak siswa
yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga sosiodrama tidak efektif
B.
Saran
Berdasarkan makalah di atas,
semoga makaah ini dapat memberikan manfaat kepada kita, khususnya mahasiswa yang memprogram mata
kuliah Media Pembelajaran di MI/SD ini agar lebih memahami materi-materi yang
terkandung di dalamnya.
mana foote notenya
BalasHapusTop Online Casino Sites ᐈ Casino Site Bonuses
BalasHapusFind out 온카지노 more about the best online casino choegocasino sites in 2021 and claim the most welcome 바카라 사이트 bonuses and offers in Asia. Casino players from the Philippines can benefit